SITUS JUDI TERPERCAYA

Cerita Dewasa Keponakanku Yang Mungil



693ex.com - cerita seksual keponakan Pussy karena saya dulu bekerja EO. Ana meminta saya untuk mengatur pesta di kabinnya. Saya bertanya kepada Ma Ana pesta seperti apa yang dia inginkan dan berapa anggaran yang dialokasikan orang tuanya. Ayah Ana adalah saudara kandung saya, itulah sebabnya Ana sangat bebas dengan saya. Jika Anda bercanda, teman ibu kaya, meskipun kami sangat berbeda dalam usia, 20 tahun lebih tua. Ya, semuanya baik - baik saja, jadi saya tetap awet muda jika saya banyak berkomunikasi dengan tas (termasuk menggauly kubis).

Setelah saya mendapatkan informasi yang diperlukan, saya mencari kafe di dekat rumah saudara perempuan saya agar tidak ada masalah dengan kemacetan lalu lintas. Saya mengatur dengan manajer bar untuk mengatur pesta di Pondok Ana. Karena pesta ini abg, makan malamnya hanya formal, yang utama banyak minuman, non alkohol tentunya. Saya juga meminta MC dari bar yang bisa mengarahkan beberapa permainan untuk menghidupkan suasana. Saya meminta saudara perempuan saya untuk memberikan beberapa suvenir dari kantornya sebagai hadiah untuk permainan.

"An, Teman-Temanmu bukan kitty-kitty."

"Jadi pasti om, ana jadi pengisap."Wow, keren juga, nihh, banik yang bisa dilihat

", Tapi mreka dateng membawa beberapa Lo om "" Wow, aku juga kecewa mendengar ini.

Sampai hari H-nya. Undangan dibuat jam 8 malam kakak dan adik ipar saya dah sedang menunggu di bar untuk menyapa teman-teman Ana, setelah makan malam acara pemotongan kue selesai, wajah tidak diolesi dengan kue krim yang sering dibuat di acara abg. Setelah itu, kakak dan istrinya pulang ke rumah karena acara selanjutnya didedikasikan untuk abg. Ana meminta saya untuk tinggal, dia terkejut jika ada acara yang tidak sesuai dengan rencana.

"Om kan tidak ada di rumah, perbaikan juga di sini, ntar Om bawah Ja Ma, teman saya yang tidak membawa pasangan""

Memang, saya melihat ada beberapa gadis remaja yang datang berkelompok tanpa kendali pasangannya. Acara game itu meriah, palagi MC benar-benar pintar untuk menciptakan suasana yang menyenangkan. Setelah pertandingan, acara slesai tiba di acara puncak. Musik meraung keras, diiringi obrolan seorang DJ yang mengundang para tamu untuk mulai bergoyang.

"Om, ini Ayu, om temenin Ayu, ya, dia tidak punya pasangan," Ana memperkenalkan saya pada abg, seumuran dengan Ma Ana.

Cantik, wajahnya dihiasi dengan sepasang mata yang indah, bulu mata melengkung, hidung tajam dan bibir kecil yang Sobek. Sekadar informasi, Ayu memiliki kumis tipis di bibirnya yang mengundang ciuman.

Di kamar temaran, aku masih bisa menikmati wajah Ayuniya Ayu. Nama yang sangat cocok dengan orang ini lagi. Yang lebih menarik adalah dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang agak besar. Palagi Ayu mengenakan T-shirt ketat dan jeans, sehingga segala sesuatu yang menonjol di tubuhnya menjadi terlihat jelas. Pinggangnya tipis dan elastis, dan pantatnya bulat, sehingga tubuh imut memotong seperti biola, sangat menggairahkan nafsu makan.

"Om, yang Ana si," Ayu berteriak di tengah suara musik.

"Aku kakak Ana."

"Kenapa aku berbeda."

"apa bedanya?”

"Om klyatan lebi mudah, om atletis sekali, sisi buruk Ana, masih botak gemuk" "

"Laki-laki juga harus menjaga penampilan, dan bukan soal hak prempuan aja."

"Benar-benar om, duduk yuk om."Saya mengambil 2 minuman ringan dan duduk di sudut kedua Ayu, kringeten juga berjingkrak, ngiktui mengguncang Ayu.

"Yu, kamu sangat seksi, deh, kamu yang paling seksi dari semua yang datang, Ana Ja kehilangan seksualitasnya denganmu."

"Om suka kan, ngelatinya""

"Benar-benar seperti Yu, palagi, jika kamu tidak menggunakan apa2", Tuhanku memimpin.

"Aku si om, mulai deh genitya, ntar, jika kamu melihat bahwa aku tidak menggunakan apa2, kamu tidak bisa bercinta lagi""

"Mangnya, apakah kamu suka tidak menggunakan apa2 di hadapan pria?

"Di depan pacarku Om."

"Wa bole dong skarang di depanku, kamu.”

"Dia ingin."Musiknya bergantian dengan musik lembut.

"Om, Ayo turun lagi, aku ingin dipeluk oleh om."Aku turun lagi, dan melantay (ngepel kale) dengan Ayu, Ayu aku berpelukan erat, merasakan bagaimana suatu hari payudaranya yang besar menghalangi dadaku.

"Kamu punya payudara besar, ya, kamu sering menjadi lebih muda, ya," bisikku.

"Ya, om."Aku menciumnya di telinga, dan berkata kepada Kilian menggeliat:

"Om, aku nakal."

"Tapi aku menyukainya."Ayu tidak menjawab, Aku mencium lehernya lagi, jadi Ayu berguling.

Ayu memelukku lebih erat, aku senang Ja memeluk kayu Ayu muda yang seksi. Selama acara tidak slesay Ayu nempel, terus dengan saya.

"Saya Hidup sendiri."

"Bagaimana itu bisa terjadi.""ana mengatakan Napa si om tinggal sendirian" "

"Aku da Sere Yu, anak2 mengikuti ibunya, apakah kamu Mo gantiin?"

"Mangniya om Ma Ayu mau, Ayu Kan masi abg, ntar Om bingung lagi, ma Ayu jalan""

"Wow, bangga Yu, jalan biasa, Ma, cantik dan Seksi, Kamu Kaya "" ketika Ana melihat bahwa Ayu nempel terus ma saya, dia mulai godain,

"Wow, ada yang terus cap perangko kaya, Ayu yang cantik itu benar om, pasti om suka de Ma Ayu, aku tahu betapa kayanya om rasanya."Aku hanya tersenyum, dan aku cemberut.:

"Sudah deh loe sana ma, kalian, aya, tidak akan melihat orang bahagia lagi ja."

"Ya," Ana meninggalkan kami tertawa.

Setelah acara berakhir, saya membuat kesepakatan dengan administrasi bar.

"Om, makasi, terima kasih banyak atas bantuan Anda, jika tidak ada om, pasti pesta saya tidak begitu meriah. Yu yu puilang ikuti Om ku ja, dia berada di arah yang sama dengan rumahmu. Om anterin ayu, pertama ya, jangan berubah menjadi pacar seksi saya, ya, Rata-rata Malem, karena, " Ana tersenyum, menjabat tangan saya.

"Aku ingin kembali ke Yu," tanyaku, beralih ke ai.

"Lebih, jika tidak palpotin om."

"Membuat prempuan sebagai indah, dan memberitahu Anda apa yang mengganggu."Saya sedang menuju ke tempat parkir.

"Om, Ayu, Bawa deh kembali."

"Lo napa """ tidak ada siapa2 om di rumah, perbaikannya juga ma om, tapi nemenin Ayu chat."

"Mangnia ortu Mana".

"Orang tua saya sibuk dengan urusan mereka sendiri, saya jarang bertemu orang tua saya, jadi di rumah juga. Saya bertemu dengan orang tua saya, jika ada kebutuhan, saya meminta uang""

"Oh, jadi bisakah kamu datang ke apartemen bersamaku'

""Lebih."

"Jangan takut padaku.”

"Mangnya om mo makan Ayu."

"Saya ingin makan bagian tertentu dari tubuh Anda."Saya si om, saya bisa aya" " dalam perjalanan ke apartemen saya, Ayu bercerita tentang kondisinya, saya menjadi pendengar yang baik, kadang-kadang saya berkomentar.

"Om, ayu, sebagai orang kaya, om, sekali Dewasa, om dalam hal apapun sangat tampan, lagi tubuh sporty. Om sering Laki-laki ma abg ya".

"Kadang-kadang, Ja Yu, jika ada seksi kaya Anda, Anda ingin aku, myung ma."Ayu diem sendirian, tapi tangannya mulai membelai paha saya 2, saya tahu bahwa ini adalah jawaban untuk pertanyaan saya.

Sesampainya di apartemen, saya langsung memarkir mobil di basement di tempat parkir yang diperuntukkan bagi saya. Ayu kugandeng ke lift dan naik lift melumkur ke lantai 40 tempat saya tinggal. Di lift, aku memeluk Aya dan mencium pipinya,

"Pikiran," ayu hanya berteriak, mengulurkan tangannya padaku.

Di apartemen, setelah diperiksa langsung, apartemen saya kecil, ada 2 kamar tidur, ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dan dapur. Di belakang ada tempat untuk mencuci pakaian, dan balkonnya cukup luas untuk mengeringkan pakaian. Ayu berdiri di aloka cukup lama, melihat kelap-kelip lampu kota yang berkelap-kelip. Aku memeluknya dari belakang, mencium kudusNya. Ayu meneglinyang, tapi dia membiarkan tanganku mulai membelai bagian luar kausnya.

"Whoooo", tangannya saat payudaranya yang montok mulai kuremas2.

Ayu meluncur 2 kali dengan pantatnya yang bulat ke selangkanganku. Penis saya gemetar hebat.

"Aku, om da ngacheng ya," katanya sambil terus menggeser pantatnya ke kekontolka. Saya lebih gemes mereses2 toketnya, saya merasa seperti sekali Payudara besar dan indah Remaja Gemuk ini.

"Om, ayu ya, aku ingin om, masuk, yuk""

Di sofa, saya langsung melepas kemasan luarnya. Saya pikir sudah begitu lama. Ya, saya senang, Ja dapet abg wild rich ayu Gini pasti dientotinnya benar-benar enak. Saya mengambil 2 minuman ringan dari lemari es. Aku menatap Aya, yang tampil dengan bikini Daleman yang terbuka dan seksi. Sepertinya dia akan melampaui merek minimalnya. Demikian pula, jembatan menghilang dari CD bikini yang memodelkan thong.

"Yu, duduk di sampingku, kamu tidak ingin aku menjadi pidgin," tanyanya.

Saya hanya memakai celana panjang. Aku melepas bajuku. Aku duduk membelakangi dia. Aku mulai dengan lembut memijat dahinya dari belakang. Dari dahi ke leher. Ayu baru saja menutup diri, hanya menikmati pijatan saya, turun ke bahunya lagi. "Om enak," katanya.

"Ya, Om pernah menjadi tukang pijat," dia menggoda.

Aku terdiam, tapi tanganku tergelincir ke dalam kotak. Jari saya dengan lembut menabrak toquetna lagi, cuelus2. Ayu terdiam, napasnya menjadi compang-camping. Aku meletakkan jariku di bra-nya dan mengkilik2 pentilnya. Pentatnya langsung mengeras,

"Whoo," tangannya. Saya langsung meremes2 toketnya dengan penuh semangat.

Ayu bersandar di dadaku yang lebar. Aku mencium lehernya lagi, sementara keduanya hanya memegang kuremes2, sehingga napsunya lebih meradang.

Lalu aku meminta Aya untuk berbalik sehingga kami bisa duduk berhadapan. Ayu tidak butuh waktu lama untuk menunggu, aku langsung mencium bibirnya. Dibayar dengan kejam. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Diusap2, terasa begitu counter sudah ngaceng berat, keras. Segera ikat pinggang saya tidak dikancingkan, celana saya tidak dikancingkan. Aku berdiri sehingga celanaku tergelincir ke lantai. Penis besar dan panjang saya ditekan ke bagian atas CD mini saya. Kami sedang terburu-buru. Aku terus menguleni token sementara Ayu mengguncang penisku.

"om benar-benar keras, besar lagi," katanya, berjongkok di depan saya, melepas CD saya, mencium penisku dan mengisap daerah sekitarnya, termasuk biji pelerni.

"Aah Yu, kamu sangat pintar sehingga kamu membuatku lezat," aku mengerang.

"Aaaduuuuhh" Yu.. emutanmu sangat enak "" konter itu dijilat utuh, lalu dimasukkan ke dalam mulut, diculum dan diisep2. Kepalanya mengangguk 2 kali, memasukkan meja ke dalam mulutnya. Aku tidak tahan lagi. Aku membawa Aya ke kamar.

Ayu, aku berbaring di tempat tidur. Melanjutkan dengan 2-piece, tangan saya yang lain meluncur di belakang CD bikini yang memiliki thong di atasnya. Sangat mudah bagi saya untuk bermain dengan jembatan yang berat.

"Oh, lucu," dia mengerang.

"Terkejut bahwa Yu nikmat," tanyanya.

"Dua2nya om, Ayu-don om, sudah kepengin benar-benar rendah," ujarnya pada intinya.

Tanganku meluncur ke punggungnya, mencium bibirnya. Tali bra diregangkan sehingga kain flanel membengkak sehingga bisa diremas dan diremas bersama dengan yang penting, tidak lagi tertutup. Saya Menarik dasi CD bikini dengan mulut saya untuk menghapus semua penutup tubuh minimal.

"Kau benar-benar napsuin," kataku.

Aku hanya memberi sedikit tekanan padanya. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Ayu mengerang dengan senang hati, memelukku di belakang punggungnya. Aku mencium bibirnya lagi. Lidahnya menjulur di mulutku lagi dan langsung cuisep2. sementara itu, saya terus menekan pelan2 pantat saya, sehinggga dengan kepala konter, saya masuk lebih dalam ke vaginanya dan memberkati, konter sudah setengah memasuki vaginanya.

"Aah, om benar-benar enak om," dia mengerang, meremas punggungku.

Saya dan istri saya sangat senang dengan pengalaman ini.

"Om, SST, enak om, terusin," erangnya.

Ayu menggeliat ketika aku mulai memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Ayu twitch2kan pussy memeres2 contolku yang masuk dan keluar dari dirinya.

"Yu, benar-benar empotan yang menggemaskan dari vaginamu, kamu masih muda, Gini dah pinter ngeladenin napsuku," aku mengerang.

Aku memeluknya dan menciumnya di bibir lagi, dengan bantuan menyebu2 bibir kulumat, dan aku menemani permainan dengan bibirku, menanggapi menyusum dengan bibirku.

Lidahnya menembus mulutku. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Setiap kali saya menghubungkan counter dalam2, saya mengatur kenikmatan melenguh.

Saya Tidak yakin saya bisa melakukannya. Karena pelukannya, aku bernapas lebih menjotin kontolku. Saya tidak bisa menempel 2 karena kakinya masih bulat di pinggang saya, tetapi cukup untuk menyebabkan gairah di vaginanya. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Bungkus kaki Anda di pinggang saya secara terpisah dan dalam kubis lebar2. Posisi ini memudahkan saya untuk menggerakkan penis saya masuk dan keluar dari vaginanya, dan saya ingin menembus lebih dalam. Segera setelah itu, Ayu memelukku di belakang punggungku lebih erat dan lebih erat

"Om, Ayu mau nyampe om."

"Ya Yu dan aku," kataku, mempercepat enjotku.

"Om, aku tidak tahan lagi, om, Ayu nyampe, om, aah" " teriakannya begitu menggemaskan.

Suami saya dan saya sangat mencintainya. pussy secara otomatis kejang 2 ketika ayu nyampe jadi pejuku bendungan bobol juga.

"Ah Yu, aku Ngekret Yu, ah," aku mengerang sambil peyretkan pejuku beberapa kali di vaginanya.

Dengan terkesiap dan tubuh penuh keringat, Ayu Ku bukuk sementara penisku masih menempel di vaginanya. Ayu sedang menikmati nyampe yang lezat. Setelah gak ngos2an aku melepaskan penisku darinya pussy.my kontol ditutupi dengan lendir vaginanya dan penisku sendiri. Aku berbaring di sampingnya.

"Yu, kamu sangat baik ketika kamu kacau. Kau abg paling enak yang pernah kulihat, " kataku sambil membelai pipiku 2.

"Ayu Mo kok, tetaplah bersama om, biar om tidak perlu repot mencari abg kalau mau*******. Ini tersedia di rumah, " katanya sambil tersenyum. Aku diam.

"Om, aku mengantuk dan jas hujan.

""Ya, tidur Ja Yu, besok kita akan kembali di tenpura."Saya mematikan lampu, dan segera kami tertidur di tempat tidur kusut dengan peluru.

Ketika kami bangun, itu semakin cerah. Saya merasa lapar, dan begitu juga saya,

"Om, Ayu laper om," katanya.

"Ya, Yu, aku berlari lagi juga, itu masih kerja keras," jawabku.

"Mandi," kataku "

Kami bercanda di kamar mandi seperti anak kecil, saling menggosok dan mencambuk sabun, lalu aku menarik tubuhnya lebih dekat ke tubuhku. Aku duduk di toilet, dan Ayu duduk di pangkuanku, dan aku mengusap pahanya 2.

"Kamu sangat cantik, Yu," aku tergoda.

Tanganku bergerak ke gundukan vaginanya, bermain-main dengan jembatan hidungnya yang halus. Aku bisa melakukannya karena ayu duduk mengangkang pahanya. Tanganku terus naik ke pinggangnya.

"geli om," katanya ketika tanganku menggelitik pinggangnya.

Ayu menggeliat 2 kali. Segera saya mere2 toketnya.

"payudara besarmu adalah ya Yu, kencheng lagi," kataku.

"Aku menyukainya," jawabnya.

"Ya Yu, aku suka setiap inci tubuhmu" " jawabku, melanjutkan memeres2 toketnya. Lalu aku mencium bibirnya. Akhirnya mandi. Kami saling menyeka, masih telanjang, berlabel, saya membuat sarapan untuk kami, Air 2. Rasa gigih Presiden Ja ya Yu.”

"Ya, iklan abis indomi digunakan oleh calon presiden."

"Bisa om, bisa deh, Ayu, misalnya kenapa, aya apa, sedangkan OM sudah siap."

"Aku manjanya ""tapi om, seperti Kan Ayu manja2 ma om".

"Benar - benar seperti Yu.

""ayu, tinggal ma om ya, Mai ya om."

"Kemudian, Om kembali dituduh melarikan diri dari anak di bawah umur, ma, orang tuamu, Kan, mengganggumu jika mereka melaporkanmu ke polisi Sgala. Ayu bole kok kapan saja Mo nginep ada di sini."Ditinggal sendirian, saya melihat kekecewaan di wajahnya.

"Jangan khawatir, dong Sayang, ini pertama kalinya aku mencicipi indomi untuk Presiden."Dia tersenyum lagi.

Ayu sangat cantik, wajahnya tanpa make up sama sekali terlihat cantik, segar dan muda sekali. Aku kembali berbisnis. Segera saya membuat sarapan.

"Kamu bisa minum, sialan, Yu, minum kopi, teh atau susu. Jika Anda memiliki milky max, Anda sudah memiliki ya, lagi besar ""

"Pikiran," katanya manja.

Saya membuat teh manis untuknya dan untuk diri saya sendiri. Setelah indominya mateng, saya tambahkan bawang goreng, sedikit kecap dan rasa royko penedap.

"Om om sangat enak dimasak oleh indomi, kalau di rumah tidak sebagus om pengekat yang dimasak""

"Jika kamu lebih suka, ya, aku akan memakai bikini lagi nanti."

"bukan itu om, juga tidak bisa ukuran raksasa, semangkok juga ayu dah penuh""

"semalem adalah ukuran jumbo yang masuk, juga penuh""

"Oh, kalau masi ini mau berkali2 lagi."

"Haah, berkali2 lagi""

"Ya om, Abis enak banget si, abis breakfast, lagi ya om."Amazing napsunya ni abg, saya pikir, tapi tidak ada, bahkan saya bisa menikmati Ayu terus2an.

Di kamar, Ayu sudah berbaring di tempat tidur. sebuah counter yang tidak memiliki jangkauan 2 sudah ngaceng berat. Saya segera mencium bibirnya, menoleh ke lehernya, dan kemudian turun untuk menciumnya. toketnya kuremes2, Ayu terengah-engah, napsunya berkobar lagi. pentinya Ku emut2 dengan kompresi dari toketnya. Tanganku yang lain turun, menerobos jembatan dan mengilik2 dan Kapel.

"ah om, benar-benar pintar ngerangsang Ayu," erangnya.

Ayu mengulurkan pinggulnya sehingga kilau di ITIL-nya lebih terlihat. Kilikan in ITIL membuat aya semakin liar. Tangannya mencari counter, diremes dan kepalanya dicococ2. Ayu berdiri. penisku yang menonjol berdiri dengan keras. langsung meraih dan menjilat. Pertama, mereka hanya memasukkan kepala ke dalam mulutnya dan membunuhnya 2. Aku meraih pantatnya dan menarik wajahnya ke arahku. Saya mulai menjilati vaginanya, dan dia berguling setiap kali saya mencium labia-nya. Dengan kedua tangan saya membuka pelan2 vaginanya, saya menjilat bagian dalam labia-nya. Ayu melepaskan susunya di penisku dan mengerang keras,

"om aah "" pantatnya Digulung Sehingga mulutku menempel erat ke vaginanya.

"Ayo om aah," dia mengerang lagi.

itilnya, yang menjadi target berikutnya, ayu mengerang lebih dan lebih dengan senang hati. vaginanya dipenuhi lendir, yang terus merembes keluar, karena Ayu sudah sangat haus. Saya sudah mengemas ITIL untuk waktu yang lama dan akhirnya,


"Om, Ayu nyampe om, aah," erangnya.

"om benar-benar enak, deh, belum hancur sudah selezat om."Ayu berbalik ke samping dan berbaring di sampingku.

Aku mencium bibirnya. Lalu saya buka kunaik, hubungkan counter dari kememeknya dan kudorongnya masuk ke pelan2,

"Om, enak, masukkan semuanya om, tandatangani lagi om, ah," erangannya, merasakan kenikmatan bahwa penghitung nansep kembali ke vaginanya.

Aku mengenjihkan kontolku dalam dan luar, ketika ia nansep kira2 setengah, aku diklik pantatku ke bawah, jadi saya langsung menulis kontolku bahwa segala sesuatu di vaginanya.

"Om, aah," dia mengerang dengan gembira.

Saya menantikan untuk bertemu Anda lagi, dan saya menantikan untuk bertemu Anda lagi, dan saya menantikan untuk bertemu Anda lagi, dan saya menantikan untuk bertemu Anda lagi,

"Om, Ayu nyampe lagi om, ooo", Ayu twitch2 sangat enak. vaginanya secara otomatis berpartisipasi dalam kejang 2. Aku tersentak 2 easements karena counter memotong 2 vaginanya sulit, tapi aku masih PERKASA.

Lalu aku mengeluarkan penisku dan bertanya pada aya nungging. Aku mencium kedua bagian pantatnya, dengan penuh semangat menjilat dan menggosok pantatnya. Mulutku terus menembus selangkangannya. Ayu mendesis terasa lidahku meluncur dari vaginanya ke pantatnya. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Ayu menghela nafas tidak lagi caruan, tubuhnya terguling. Di tengah kesenangan ini, saya dengan cepat mengganti lidah dengan penis saya. Ayu menahan napas, menggigit bibirnya saat Pantat besarku meluncur ke vaginanya.

"Om", erangan ketika, akhirnya, konter berjalan-jalan di vaginanya.

Aku mulai mengenjihkan kontolku masuk dan keluar, mula2 perlahan, semakin lama, semakin cepat dan kuat. Ayu kembali mendesah2 begitu lezat. toketnya kuremes2 ada di belakang, tapi enjotan kontolku terus berjalan. Di tengah kesenangan, aku mengubah posisiku lagi, duduk di kursi, dan Ayu duduk di pangkuanku dengan punggung menghadapku. penisku sepenuhnya memasuki vaginanya lagi. Ayu menoleh sehingga aku langsung mengoleskan bibirnya menjadi bedak. Ayu semakin cepat dan menurunkan tubuhnya, terus berciuman dengan liar.

Saya bukan bosen2nya ngeremes toketnya. Pentingnya yang sulit adalah cuplintir2. Gerakannya menjadi liar, ayu menggerakkan tubuhnya semakin tidak terkendali, menggerakkan tubuhnya ke bawah dan ke atas sebanyak mungkin sehingga counternya benar-benar jauh. "Om Ayu da mau nyampe lagi om, oh om, enak sekali," erangnya. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. "Kenapa brenti om," tanyanya sebagai protes.

Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Dengan satu gerakan, penisku sudah merusak segalanya. Aku mulai cepat masuk dan keluar dengan penisku. pussy mulai berkontraksi, mengejan, mengemes2 kontolku, Ayu dah tanda hampir nyampe. Saya menjadi lebih dan lebih intens mengenjoti kontolku, dan

"Om, Ayu nyampe om, ah," teriaknya.

Saya juga bisa mencium vaginanya karena nyampe. mesin saya hanya menambah kecepatan sampai akhirnya,, Mainkan sekarang juga bandar togel & slot online terpercaya se Indonesia dijamin aman dan wd selalu di Togel Bet 100.

"Yu," aku meneriakkan namanya, dan pejuku meremas vaginanya.

"Om, benar-benar enak, ya, ya lagi, om," tanyanya.

"istirahatlah dulu, aku Yu, kamu seorang juru masak bukan puas2 si, aku menipu kamu juga," jawabku.

Aku mengeluarkan penisku dan berbaring di sampingnya. Segera saya tertidur lagi karena lemes dan nikmat.

Aku terbangun di tengah hari. Aku melihat Aya masi berbaring dengan napas tertahan. Perutnya yang bengkak bergerak ke atas dan ke bawah dengan napasnya.

Dia berada dalam posisi di mana dia mengangkangi vaginanya sehingga terbentang di antara jembatan. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Melihat tubuhnya dalam pose yang menantang, napsuku saya naik lagi, penis saya mulai mengeras lagi. Ayu masih di tempat tidur. Saya mandi, membersihkan diri, selesai mandi dan melihat ayu sudah bangun.

"Yu tidur dengan sangat baik."

"Tanjung Ayu benar-benar om, om kok, bukan ayak2 Ayu."

"Abis bobonya benar-benar memiliki denyut nadi, jadi aku tidak membangunkanmu. Sekarang tengah hari, mo mencari makanan, aku seorang lapeer."

"Ayu juga laper om, Presiden mi da abis untuk maen pagi ini, kudu diisi dengan baterai baru ni, tentu om masi ingin Maen Ma Ayu menjadi benar lagi."

"Kau tahu, mandi.

"Ayu, jangan bawa baju ganti, masak dengan pakaian Semalem."

"Saya memakai pakaian saya sendiri, bukan kegedin."Ayu, dia memiliki tubuh yang lucu, jadi jika kamu menggunakan pakaianku, itu pasti kedodoran.

"Oh Tuhan, Kau harus memakai baju itu kembali. Saya sarankan Anda pulang untuk mendapatkan beberapa pakaian untuk Tooker, dan kemudian kita akan pergi mencari makanan."

"Ayu, tapi masi Mo adalah om Di sini."

"Oke, kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu mau, tapi kamu tidak mengenakan pakaian Semalem."Ayu langsung masuk ke kamar mandi, dicuci, selesai mandi, semalem pakean ada di atasnya, saya melihat Dahlem baru saja dimasukkan ke dalam kantong plastik.

"Yu om, cepatlah, geitel 2 ni, kenakan pakaian esmalem "" rumah Ayu tidak jauh dari apartemenku.

"Om, brennya jauh dari rumah ya, ntar keliahatan ma maid lagi Ayu om di depan rumah "" saya singgah di bawah pohon rindang, dan saya langsung membawa kantong plastik dengan helm saya ke rumah saya.

Saya menunggunya cukup lama, dan dia keluar lagi, hanya dengan mantel pendek dan jaket cokelat. bagian atasnya yang bengkak tampak sangat mencolok. Saya ingin mengulang Kotak tiket ini.

"Kamu yang seksi de Yu, pakai sesuatu tetep Aja seksi dan cantik."

"Jika Anda tidak menggunakan apa2?"

"Wow, kamu merangsang lagi. Apa yang kau makan?”

"Apapun om aja, abis makan Ayu om makan dengan benar lagi."

"Jadi tentu saja kami mengatakan Anda memiliki gas untuk putaran berikutnya.""Saya menuju ke mal terdekat dari tempat ini. Kit puter2 hanya untuk makanan.

"Apakah Anda pikir saya membeli pakean?”

"Ne ah om, pakean Ayu dah selemari rumah "" akhirnya, saya mengundang Aya untuk makan pasta di restoran pasta Italia. Ayu sangat suka makan pasta, dia makan semua yang saya pesan dengan senang hati.

"Saya punya banyak bensin""

"Mari kita bersiap-siap untuk bekerja lagi."Ketika dia pulang untuk makan, Ayu berbaring di tempat tidur, dan aku duduk di sebelahnya.

"Yu, aku melihat tubuhmu lagi," kataku.

Segera, Ayu melihat ke daerah contolku, sepertinya dia meluncurkan ngacheng karena dia terlihat kembung. Aku membelai punggungnya, terus menggerakkan tanganku untuk membelai pahanya, menyelinap lebih dalam untuk menggosok vaginanya di bagian luar celana pendeknya.

"Jangan merasa om, lepasin Don pakean Ayu."Aku membuka kancing celana pendeknya dan bersinar, Ayu membantu dengan mengangkat pantatnya.

Ayu mengangkangi pahanya sehingga jari saya menggosok 2 sayatan vaginanya di bagian luar CD.

"Shhh," erangnya. Aku hanya terus membelai belahan dadanya dari luar CD-nya.

Saya mulai menjilati pahanya, jilatan saya perlahan menyebar ke tengah. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Saya menyentuh tidak hanya bibir vaginanya, tetapi juga lidah saya, yang menembus ke dalam vaginanya. Aku terus membelai paha dan pantatnya, mempercepat munculnya penisnya. Sesaat kemudian, saya melepas CD. Bagian belakang jelas diplester dengan plester. vaginanya tidak lagi tertutup.

Aku memeluk tubuhnya dari belakang sambil berbaring miring. Aku dengan lembut membelai permukaannya yang terlalu besar dengan vagina yang kencang. Sementara tangan saya yang lain mulai naik ke atas, menembus ke atas, lalu memutar bra, dan kemudian dengan penuh semangat meremas bagian atas.

"Yu, kamu memiliki payudara besar dan kencang. Vagina Anda sangat ketat, tidak heran Anda memiliki nafsu makan yang besar, " kataku di dekat telinganya sehingga deru napas menggelitik.

Ayu hanya terdiam dan sangat menyerap pukulan di area sensitifnya. Saya semakin keras, jari-jari saya sekarang tidak hanya membelai vaginanya, tetapi juga mulai menggodanya, bagian atas dan dedak dihilangkan, jadi saya dapat dengan jelas melihat payudara dengan payudara yang mengeras.

Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Ayu merasakan * * * * * * keras di belakang celana saya, yang saya jalankan di atas pantatnya. Saya sangat ingin melihat toquette montok yang saya putar dan kadang-kadang memutar yang paling diperlukan.

Ketika aku mencium lehernya, napasku semakin cepat, rambutnya merinding ketika lidahku menyentuh kulit lehernya dengan ciuman. Ayu hanya bisa merespons dengan desahan dan erangan, bahkan berteriak ketika aku meremas tokeknya lebih keras atau jari-jariku menembus vaginanya lebih dalam. Ciuman saya pindah ke mulutnya, meninggalkan jejak air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang disilangkan. Bibirku akhirnya bertemu dengannya, menenggelamkan erangannya, aku menciumnya dengan gembira. Aku bergerak lebih cepat dan menghancurkan bibirnya. Mulutnya mulai terbuka, membiarkan lidahku masuk, aku berlari melintasi langit-langit mulutnya dan menggelitik lidahnya dengan lidahku sehingga lidahnya juga bertabrakan dengan lidahku. Kami larut dalam nafsu, saya bermain dengan lidah saya di mulutnya.

Puas dengan ciuman itu, aku melepaskan pelukannya dan melepas pakaianku. Kemudian saya beralih ke apa yang ada di masa lalu. Saya sangat senang mendengar bahwa saya sangat senang mendengar bahwa saya sangat senang mendengarnya,

"Om, Ayub belum pernah melihat penis sebesar dan selama Om." saya tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tapi saya tidak akan bisa melakukannya.

"Ayo, Yu, masukkan penisku ke dalam," kataku. Saya membimbing penisku dalam genggaman saya ke mulutnya. Ayu terus mendorongnya lebih dalam ke mulutnya dan mulai memiringkan kepalanya ke belakang.

Selain mengemut Ai, kocok atau pijat bijinya.

"Uaaah."ennacc benar-benar "kamu sudah memiliki pengalaman yang baik", cerakauku menikmati emosi, sementara tanganku, terjebak di toketna, terserap dalam memutar dan meremas yang penting.

Tangan kanan saya masih bermain dengan vaginanya dan ITIL. Ayu, Bukan caruan, tapi penisku masih sekarat. Ayu hanya bisa bergumam tidak jelas karena mulutnya penuh dengan penis besarku.

"Yu, mari kita mulai. Saya tidak ingin menikmati vagina Anda lagi, " kataku.

Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Ayu menggeliat 2 ketika saya merasakan seberapa besar penisku meledak ke pelan2 vaginanya. vaginanya meremas ke penis besar ini.

"Yu, vaginamu benar-benar homo," kataku, terus menekan meja pelan2.

"penis saya sangat besar. Vagina Ayu baru saja memasukinya seukuran penis om, pintu masuk ke dalamnya terus om, itu benar-benar enak"" jawabnya, terus menggeliat.

Setengah dari penisku ada di dalam. Dan satu dorongan berikutnya, dan seluruh penisku sudah ada di vaginanya. Ayu hanya memejamkan mata dan memalingkan wajahnya, karena dia mengalami kesenangan yang tak tertandingi. Saya mulai perlahan-lahan memasukkan dan menarik penis saya, semakin cepat dan lebih cepat karena mesin berjalan lebih halus dan lebih halus. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Tangankua mulai gerilya ke arah Toketnia. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Ayu hanya berbelok ke kanan dan kiri, pinggulnya mengikuti goyangan pinggulku.

penisku hanya membuatku tidak melakukannya, mengisi seluruh ceruk vaginanya. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya.Saya bermain dengan lidah saya dengan payudara kanan saya, tetapi seluruh permukaan bibir saya membentuk huruf O dan menempel pada tiket. Semua ini membuat Aya bernapas lega, tidak lagi menahan diri. Saya mulai mempercepat mesin. Ayu semakin tegang, dan mengerang "Ah... Ah " dalam intens, cepat kesenangan, Ayu meraih saya dengan rambut,

"Aaaaa om, Ayu nyampi," desahan panjang dan dalam keluar dari mulutnya. Aku sudah nyampe.

Tangannya, yang menjambak rambutku, juga menggantung lemas. Saya semakin khawatir tentang penis saya. Bibirnya tidak bisa menutup karena mereka menahan kesenangan, dan Ayu juga menanggapi dengan benjolan. Kami saling mengklik sambil bergoyang. Tangan kanan saya tetap berada di sakunya, meremas dan sesekali bermain dengan barang-barangnya. Rasanya seperti vaginanya meremas penis besarku.

"Uhhh," aku tersentak.

Pelukan yang kuat dan dorongan keras, penisku terjun ke vaginanya dengan paksa, menyertai tepukan kuda jantanku. Saat itu, Ayu memelukku erat-erat, tersentak dan berteriak,

"A-a-a "" lalu pelukan itu menghangat. Ayu nyampe untuk kedua kalinya, tapi kali ini bersama dengan ngekretney pejuku.

Setelah menggerutu mereda, aku menarik penisku keluar dari vaginanya dan berbaring di sampingnya.

"om, penis om lemes aya sudah besar, tidak heran ngacheng begitu besar sebenarnya. Memang, kata Temen Ayu, semakin besar penis yang masuk, semakin enak rasanya, " katanya.

"Anda memiliki penis kecil," tanyanya.

"Gede hek om, tapi tidak sebesar penis om, tapi enak banget deh," jawabnya sambil menguap.

Segera ayu tertidur lagi. Ayu terbangun karena teleponnya berdering, pesan teks dari Ana, tampaknya menanyakan apakah mereka akan membawa malem ini ke blujar bersama.

"Dari Sapa Yu""

"Ana om, kita akan membuat blazhar bersama di tempat ini, Ana malem. Udahan deh nikmat Anda om ketika Ayu ngerasein nikmat kaya gini om lagi."

"Kapan pun kamu mau, aku siap, Yu, aku juga suka mengalahkanmu. Kau abg paling enak yang pernah kulihat."Ayu bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi.

Tidak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi, dan giliran saya untuk membersihkan. Berpakaian dengan hati-hati, saya membawa Aya kembali ke rumahnya, Aya mengambil buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama, saya membawanya ke Anya.

"Om, nanti jam 9, jemput Ayu lagi, ya, Ayu masi mau ngerasein pinjam ma om lagi, lebih dari aku om."Ini bagus, tapi tidak memuaskan.

"Ya, deh, aku akan menunggumu di sini, ya, aku akan menulis kepadamu, deh, jika ya sampe""

"Nanti aku akan SMS om juga deh, kalau dah Mo sudah selesai bahagia, biar om tidak menunggu dengan waktu. Jika semuanya tidak terlalu buruk, jalan tidak tersumbat ke rumah Ana"

Pada jam 9 saya berdiri di tempat deket ana, ayu da mengirimi saya sms beberapa waktu lalu, ngasi tahu bahwa dia telah menyelesaikan blarney. Saya membawa Aya ke pantai, menikmati udara laut yang segar. Aku lelah dengan rumahku.

"Kamu makan Yu.

""Oh, Tuhan, aku sedang makan."

"Ya sudah, sayang."

"Saya mulai dengan ngombalin Ayu, pake sayang2an dan sebagainya. Kenapa kita datang ke sini, Om, Ayu kan, aku ingin ngerasein membantuku lagi, ma om""

"Bosen, tempatku, lanjut Yu, kita akan ke motel aya yuk, deket sini, ada kok."Saya mengendarai mobil langsung ke motel.

Mobil itu masuk ke garasi dan petugas menutup pintu putar. Aku membawa Aya ke lantai 2. Tak lama setelah petugas dikenakan biaya untuk kamar, aku mengurusnya. Ayu terkejut melihat banyaknya gelas yang ada di dalam kamar dan dilangit2.

"Apa jumlah kaca yang besar ini?".

"Perasaannya berbeda, Yu, Meng lagi, ketika kamu melihat kami Meng lagi "" Ayu menanggalkan pakaian dan hanya mengenakan kemeja tipis berbaring di tempat tidur, aku segera menanggalkan pakaian, meninggalkan CD-nya sendirian, dan berbaring di sebelahnya.

kemudian saya mulai menguleni pantatnya dengan senang hati. setelah itu, tanganku mulai menembus mulutnya dan meremas pantatnya dari dalam. Lalu aku mengangkat satu kaki dan memeluknya sementara tangan lainnya meraih vaginanya.

"Ooo". om, " dia mengerang.

Jari-jari saya dengan gesit menggosok lubang basahnya di vaginanya. Napasnya juga menjadi cepat dan berat. Aku membuka CD - nya dan merentangkan pahanya lebar-lebar sehingga vaginanya terbuka lebar untuk tanganku menjelajahinya. tanganku meraih vaginanya dan meremasnya. Aku menjilat telinganya saat tanganku mulai bermain di jari kakinya. Tidurnya menjadi tak tertahankan lagi. Ayu mulai menghela nafas dengan tenang. Kematian di telinganya meningkatkan nafsunya. Saya terus mengklik ITIL dari atas ke bawah. ayu mengamuk dengan tidak sabar. "Aah "" Ssst.. om " mendesah mesum.

Jari-jari saya dengan cekatan menggosok dan menekannya secara ritmis. desahannya berubah menjadi erangan kesenangan. Hanya 15 menit kemudian, ayu nyampe.

"om, ini benar-benar enak, fakta bahwa kamu tidak dipukuli sudah enak," desahnya, tangannya meremas tanganku, yang sedang bermain di tangannya dengan nafsu.

Aku merentangkan pahanya. Saya suka rasa bibirnya. Saya Tidak yakin apakah saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak akan bisa melakukannya. Ayu bergumam keras dengan teriakan kesenangan yang sepertinya menyuruhku untuk terus berjalan dan tidak berhenti. Melihat reaksinya, saya terus menggosok jari-jari saya ke dalam lubang vaginanya yang banjir. Tidak dapat menahan bantuan, ayu terus menghela nafas keras. Ayu mengoceh tidak teratur. Kemudian vaginanya mengeluarkan cairan transparan yang berat, ayu nyampe untuk kedua kalinya.

"om, ooo", tangannya.

Saya membuka dedak dan meremas kuk dengan sangat keras. Ay bergumam sakit, maka pentingnya tujuan berikutnya, aku perlahan-lahan membungkuk dan mencubit. Vaginanya kembali, vaginanya basah lagi,

"Om, entotin Ayu sekarang, Ayu benar-benar napsu om," erangnya. Saya juga menembak CD saya, Penis besar saya adalah berat ngaceng noduk2. Aku mengusap kepala penisku di atas labia basahnya. Suami saya dan saya bersenang-senang dengannya, dan saya bersenang-senang dengannya, dan saya bersenang-senang dengannya, dan saya bersenang-senang dengannya.

"Aah! om.. Ooo.. Entotin Ayu " ratsaunya.

Saya Tidak yakin apa yang saya lakukan, tetapi saya tidak yakin apa yang saya lakukan, saya tidak yakin apa yang saya lakukan, saya tidak yakin apa yang saya lakukan, saya tidak yakin apa yang saya lakukan, saya tidak yakin apa yang saya lakukan. Ini sangat bagus. Saya terus-menerus mendesah karena kepadatan dan seberapa bagus vaginanya. penisku yang panjang dan besar menembus bagian terdalam dari vaginanya sampai membuatnya mengisap lagi. "om, Ayu nyampe om, aah nikmatnya," erangnya.

Lalu aku memutar tubuhnya yang lemas dan mendorong penisku ke vaginanya dari belakang. Pose anjing ini lebih menyenangkan karena lebih banyak bergesekan dengan dinding vaginanya yang masih sensitif. Akhirnya, setelah saya memperbesarnya selama setengah jam, saya menidurinya di vaginanya. Pejuku merasakan betapa dinding vaginanya disemprotkan. Saya berteriak dengan senang hati, dan tubuh saya tersentak. Aku dengan paksa meremas tokennya dan menarik segilima-nya. Setelah semuanya tenang, aku berbaring di sampingnya dan menjilat Penanya. Pentingnya kusedot adalah Mengisap gemas. Saya ingin membuatnya nyampe lagi.

Tanganku kembali untuk menjelajahi vaginanya, tapi kali ini jariku menembus vaginanya. Aku menekan diriku ke dinding vaginanya. Ketika sampai pada intinya, tubuhnya bergidik dengan senang hati, dan aku menggosok area berbaring lagi dan menekannya terus menerus. Ini adalah G-spot. Ayu tidak bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk keseratus kalinya. Tubuhnya berkedut dan vaginanya menjadi licin lagi.

"om benar - benar lezat de malem itu," dia mengatakan.

"Masih mo lagi, sayang.""Jika om masi kuat, ya, aku ingin aja."

Aku mencium bibirnya. Ayu juga menyapa chumankua dengan nafsu, tidak hanya bibir yang dimainkan, lidah dan air liur dipelintir dan dicampur dengan campuran liar. Kakinya menggantung pinggulku untuk membuatnya lebih kencang. Tanganku mulai bermain, berlari di atas pahanya. Tanganku terus menyebar sampai menyentuh celah di selangkangannya. Aku menggelitik vaginanya. Ayu tersandung, merasakan jari-jari nakal saya. Bibirku meninggalkan miliknya.

"Hmmm... enak, om."berteriak. jari-jariku menjadi lebih nakal, menusuk lubang vaginanya yang sudah licin dan mengguncangnya. Ayu menambahkan teriakan.

"om ... xxxx... masukkan om anggotanya, Ayu tidak tahan lagi.. xxxx... xxxx "" saya segera memposisikan diatasme yang sudah berbaring mengangkang. penisku dimasukkan ke dalam vaginanya, dan dia mengerang dengan senang hati:

"om penis om ini enak banget deh."Aku menurunkan penisku kembali ke bawah.

"Om.. ooo.."nikmatilah."penisku masuk dan keluar dari vaginanya.

Ayu mulai berkedut lagi, dan bibirnya tanpa henti mengungkapkan kesenangannya. Setelah sekitar dua puluh menit, saya bentak. Ugh, betapa menyenangkan itu. pejuku hancur, bermunculan dan menembak di dalam vaginanya. Ayu sendiri nyampe beberapa kali sampai vaginanya berkedut dengan senang hati. Lendir menyembur keluar dari vaginanya ... meleleh ke paha, betis, dan pantatnya. Ayu bergoyang lemas. Kami berdua mandi dengan keringat. Napasnya tidak merata. dia meletakkan tubuhnya di sampingku.

"Om, sudah waktunya pulang, sedih ya, tapi aku harus pergi ke sekolah lagi besok, aku ingin menangis deh om."

"Jangan Menangis, Sayang, kita masih punya banyak waktu untuk kita berdua"" aku meyakinkan.

Setelah bersih-bersih, kami meninggalkan motel, dan aku membawa Aya pulang. Hari ini luar biasa, kadang-kadang menurut saya saya ngelutin Ayu sepanjang hari, tetapi kesenangan ada di level tertinggi.

Close Menu