693ex.com - Beberapa saat kemudian, tanganku kupindakhkan ke vaginanya dan clitoris Mami kugosok-gosok dengan yariku. Hal ini membuat mami menjadi lebih kuat dan lebih kuat, sehingga mami menjadi lebih kuat dan lebih kuat.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan informasi mengenai cara bermain judi online yang bisa anda gunakan untuk bermain judi online.
"Ivaan, Bu, sudaaaa... gak.. tahaan Waan.. tolun.. punyanya Waan.. dimasukin.. ke Mamii.., Waan. Ayu.., Waan..!”
Mami kan istrinia papaku dan Mami valau bukan Mama kandungku, tapi sekarang kan telah menjadi Mamaku.
Aku berusakha melavan jawaban ini, dan khutbah jumaat yang menggetarkan jiwa dari lamunanku ketika mendengar mami kembali agak berbisik dengan suara yan sedikit mengiba.
"Ivaan... ayu.. Sayaaaang.. tolongiin.. Mamii.. Waaan..!”
Dan seperti tanpa berpikir, aku menjawab sekenaku, " Mama... bu...li .. Ibu..?"tanyaku, dan kulanjut pertanyanku karen masih ragu," Nggak..apa-paa. Bu..?”
"Ai.. ya.. Sayang.., beaulieu.. Beaulieu... Waan."javab Mami sambil menambah bibirku.
"Biru.. Sayang..!"kata Mami sambil menarik badanku.
"Koba posisikan badanmu di atas Mami", kecapi.
Aku segera bangun dan kunaiki badan mami pelan-pelan.
Dan setelah aku berada di atas badan mami, kurasakan mami membuka kedua kakinya lebar-lebar.
"Biru.. Waan, Mami bantu.., "kata Mami sambil memegang batang kemaluan dan dibimbinya ke arach vagina Mami.
Aku hanya menurut saja apa yang dikatakan Mami, maklum aku masih terlalu buta, dan ini akan menjadi pengalaman pertamaku.
"Sudaa, Waan, sekarang tekan celana pelan-pelan..!"perintah Mami dan kuikuti permintaan itu dengan menekan pantatku pelan-pelan.
Tapi baru saja sedikit aku menahan pantatku, peniscu terasa seperti tertahan di vagina mami, dan menghambat tangan mami menahan gerakan turun pantatku dan berbisik sambil sedikit meringis.
"Aduuh.. Waaan, tahaan duluu.. saa.. kiit ... Waan.”
Dengan demikian, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
"Ivaaan.. pelan-pelan yaa Sayang.
Suda Lama Mami gak begini.. dengan Papamu, apalagi... punyamu... itu besaar sekali, lebih besar dari punya
Papamu.., "kata Mami lemah tapi membuatku menjadi sangat bangga karena punyaku dikatakan Mami masih lebih besar dari punya Papa.
"Sekarang.. gimana Maam..?"tanyaku tidak sabar ingin segera memasukkan peniscu ke dalam liang sengama mami.
"Waan..", "kata Mami lagi", Koba naik turun pantatmu pelan-pelan, dan nanti kalau pantatmu mami tahan, berarti kamu harus tarik pantatmu ke atas, dan vaktu pantatmu ngak Mami tahan, kamu boleh tekan lagi.
Beberapa kali.. sampai nanti kamu bisa rasa sendiri kalau punyamu sudah masuk ke dalam punya mami, bisaa.. kan Waan..?"kata Mami sambil menambah bibirku.
"I.. yaa, bu, Ivan koba sekarang.. yaa."javabku.
Lalu kuikuti pelajaran jan diberikan Mami.
Tapi ketika pantatku kutekan, sering kuliah waja mami sedikit meringis seperti menahan rasa sakit.
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menggunakan alat bantu sex yang sudah terbukti ampuh untuk mengatasi ejakulasi dini.
"Bliss.."dan kudengar mami agresif," Aaakchh.., Ivaan.."sambil seperti menahan nafasnya.
Karena kaget dengan teriakan Mami, kutakhan gerakanku dan kudiamkan sementara menunggu reaksi lebih lanjut dari mami yan saat ini sedang memejamkan matanya.
Tapi baru saja aku mau berpikir apa yang akan Mami lakukan atau katakan, terasa batang Kemewahan, terpisah tersedot-sedot dan dipijat-pidjat.
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan informasi mengenai produk yang anda jual.
Karena rasa sedotan dan pidjatan di batang Kemewahan terasa begitu nikmat, sekara tidak sadar aku kembali menekan peniscu masuk.
"Bliss...!"dan kembali kudengar mami sedikit tertarik," Waan..., aarrchh... saakiit", sambil kedua tangan mami sedikit mendorong pantatku.
Untuk itu, kami akan terus berusaha untuk memberikan solusi yang terbaik bagi anda.
Tidak lama kemudian, tangan Mami menekan pantatku dan kurasakan kembali sedotan-sedotan dan pidjatan-pidjatan yan sangat kuat di batang Kemewahan.
Karena rasa enak ini, sekara tidak sadar aku mulai menaik-turun pantatku pelan-pelan sehingga peniscu naik turun di dalam lubang vagina Mami, dan Mami poon mulai menggerakkan pantatnya naik turun mengikuti irama gerakan peniscu yan naik turun.
Mami mulai mengeluarkan desakhan-desakhan.
"Waaan... tiruuss... Sayaaaang.. aahhhh.. enaaak.. Waan.. aduuuh.. enaak ... Waan.”
"Ini adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk mengatasi ejakulasi dini.. creett..”
Hal ini membuat saya semakin mempercepat gerakan penisku naik turun.
Tidak sadar dirasakan, "Maam... Ivaaan.. jugaa.. enaaak.. Maam, ayu Maam..!"Selamat siang, selamat siang, selamat siang, selamat siang, selamat siang, selamat siang, selamat siang, selamat siang, selamat siang.
Beberapa menit kemudian, gerakan badan dan celana Mami semakin liar dan semakin chepat, serta kedua tangannya berusaha kuat di punggungku.
Chiba-chiba kedua kaki mami dilingkarkan kuat-kuat di atas pantatku dan membeluk badanku kuat-kuat sambilteryak chukup kuat.
"Waaan, Bu... nggaak.. kuaaat.. mauu.. keluaar.. aacrrhxx.. aacrhxx.."dan terus hadir dengan matanya tertutup dan nafasnya memburu terenga-engah.
Dalam film ini, kita akan membahas tentang apa yang akan terjadi pada kita,
Setelah nafas Mami mulai terangsang. Mami membuka matanya dan segera mencium bibirku sambil berkata lirih.., "Ivaan, terima kasiih yaaa.. Sayang.., Ivaan pintaar.. dan.. bisa muasin Mami.”
Kembali bibirku dikumnya, dan segera kuyavab.., "Bu.., Ivan gak tahu.. Bu, tapi Ivan sayang.. Mami dan Ivan... mauu mami senang.”
Setelah kami diam seyenak dengan posisi masih seperti thadi, lalu kuberankan bertahan ke Mami.
"Bu, jadi sekarang suda selesai..? Kalau begitu.. Ivan.. kabar.. I.. Maaam..?”
"Jaangaan.. Vaan, "javab Mami sambil menikmati pelukannya", Sebentar lagi kita lanzhutkan seperti thadi... sampai Ivan... menkapai klimaks, " Sambung Mami.
"Klimaks dari Giman Bu..?"oleh tanyaku tidak mengerti.
"Aduuh.. Ivaan, "javab Mami sambil mengawasi diriku", Nanti Ivan pasti tahu sendiri deh.
Nanti Ivan terasa seperti mau kenching, lalu Ivan koba tahan selama mungkin, lalu lepascan kalau sudah tidak kuat, dan dari punyamu akan keluar air mani yan menyemprot, "lanjut Mami.
Aku hanya menjawab singkat, "Iyaaa.. Maaam, Ivan... mengerty.”
"Aku tidak tahu apa-apa,
"Bener juga kata Mami", kataku dalam hati,"Tadi memek Mami terasa sangat basah sekali".
Lalu pelan-pelan batang kemaluanku kookabut keluar dari vagina Mami, dan kuambil khanduk kecil yang ada di tempat tidur sambil kukatakan, "bu, biar ivan saja yang ngelap.. Beaulieu Bu..?”
"Tercera kamuu.. deh Waan, " jawab mami pendek sambil membuka kedua kakinya lebar-lebar.
Aku menangkap vagina Mami, dan setelah dekat dengan kekalahan Mami, lalu kukatakan, "Ivan bersih sekarang yaaa.. Maaam..?”
Kudengar Mami hania menjawab pendek, "Daaa, beaulieu Sayang".
Lalu kupegang Dan kubuka bibir keunggulan Mami, dan kutundukkan kepalaku ke vaginanya.
Lalu kusedot-sedot clitoris mami agak kuat dan celana mami tergelinjang keras, mungkin karen kaget.
"Iwaan.., kamu nakaaal.. yaaa."
Selain itu, Anda juga dapat melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
Kedua tangannya kembali menahan kepalaku.
Beberapa saat kemudian, terasa seperti ditarik mami.
"Ivaan.., sudaa.. Sayang..., Mami gak tahaan. Biru.. yaang..!”
Lalu kuikuti tarik tangan Mami. Aku langsung naik di atas badan mami dan setelah itu kudengar Mami seperti berbisik di telngaku.
"Iwaan, masukiin.. punyamu.. Sayang. Mami suda gak tahaan.. Yaang..!”
Di film Thadi, kita bisa melihat apa yang terjadi di film Thadi.
Vagina mami yang lebih besar dan lebih besar dari vagina mami yang lebih besar.
Lalu kutusuk kan pelan-pelan, sedangkan Mami dengan menutup matanya seperti pasrah saja dengan apa yang kuperbuat.
Vagina mami masih tetap basah dan apalagi baru kujilat dan KUHP-nya, member of keunggulan mami semakin basah, sehingga sodokan peniscu dapat dengan mudah memasuki lubang keunggulan mami.
Untuk meyakinkan apaka peniscu suda masuk vagina Mami apa belum, sambil tetap kutusuk kan peniscu, aku punya," Maam, suda.. maasuuk..?”
Kudengar Mami menjawab, " Iii.. yaaaa ... Saayang, tiruskan... Yan Dalam...!”
Vagina mami adalah alat bantu sex wanita yang berfungsi sebagai alat bantu
Mulai kuayunkan peniscu keluar masuk liang senggama mami dengan sepatu, sehingga badan mami bergerak semua sesuai dengan ayunanku, serta kedua buah dada mami juga bergerak-goyan keras, sedangkan dari mulut mami kudengar desisan.
"Shhh.. shhh.. Waan.. teruuss.. Yaang.. shhh.. aduuh.. enaak Vaaan, teruus.. Yan dalaaam... Yaang..!”
Karena tidak tahan mendengar ojehan-ojehan Mami, sehingga hal itu memo nafsuku semakin meningkat.
Mami, sekara tidak sadar keluar dari mulutku,
"Maaam, shhh ... Maaam, Ivaaan... yuuga... shhh... Isaac...”
Karena rasanya yang enak, yang tidak bisa saya ungkapkan di sini, semakin saya mempercepat pergerakan batang penis saya masuk dan keluar dari lubang Mami untuk melakukan hubungan seksual. Untuk kamu pecinta togel kami memiliki situs yang sangat dipercaya dengan hadiah dan diskon terbesar di Indonesia kunjungi Togel Bet 100. Saya Tidak yakin saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak bisa melakukannya.
Lalu aku refleks berseru: "Maaam..., sepertinya Ivaan.. Aku mau.. seperti itu.. Mamiiii.. beritahu tadii.. dicabout.. ya.. Maaam..?”
Adapun Mami, mungkin baru saja mendengar kata-kataku, dia juga mempercepat semua gerakan tubuhnya, dan juga melepaskan kakinya dari bahuku dan memelukku erat-erat, berbicara, gagap.
"Ivaan, jangaan.. Yaang.., jangan..! Budaya.., Ibu.. jugaa. Aku sudah ingin keluar, aku...! Ayooo.. kitaaaa.. samaa.. samaa Yaang..!”
Saya kehilangan kesadaran karena keenakan, belum lagi mendengar kata-kata Mamie, yang sangat merangsang.
Kemudian: "Maam..!"teriakanku agak panjang, sedangkan kepala dan rambut mami kuremas dan kuyambak kuat.
Pada saat yang sama, ibuku tiba-tiba berteriak cukup keras sementara kakinya diikat erat ke pantatku dan rambutku terjepit.
Aku terengah-engah, berbaring telungkup di tubuh Mamie.
Dan ibu saya melihat saya sebagai lunglai yang lemah dengan sesak napas, menutup kedua mata, mencoba menenangkan diri dengan mengatur pernapasan saya.
Setelah napasku sedikit stabil, aku mencium bibir Mamie dan berbisik di telinganya.
"Bu.", terima kasih, Bu, Ivaan.. Sayan Mamii, " kataku, mencium bibir Mami lagi, sementara Mami masih menutup matanya dan napasnya sudah pulih.
Dia menjawab: "Ivaan..., Mamie puaas yang terhormat.
Terima kasih, Waan, " katanya, menekuk tubuhnya sehingga sekarang kita berbaring tatap muka, dan penis saya, yang masih tegang, masih di lubang untuk hubungan intim Mami.
Beberapa saat kemudian, saling memandang dan berpelukan, saya bertanya kepada Mamie: "Bu.., Bisakah Ivan mematikan Ivan..?”
Mamie, meremas hidungku, menjawab: "Jangan menjadi anak kecil. Ayo masuk ke dalam ibuku.
Ibu masih ingin merasa bahwa kau begitu besar.”
"Coba Waan. Coba Ivan, kocok dan minum Ivan, biarkan ibu merasakan seleramu.”
dia mengulangi, sementara salah satu kaki ibuku diangkat dan diletakkan di pinggulku.
Tanpa menunggu kata-kata Mami yang lain, aku mulai perlahan-lahan mendorong tongkat laki-lakiku ke dalam vagina Mami.
Suami saya dan saya sangat puas dengan kualitas pekerjaan saya.
Tetapi setelah beberapa saat saya merasa bahwa dalam posisi miring ini tampak bagi saya bahwa pintu masuk telur saya ke dalam vagina ibu saya terasa kurang dalam.
Lalu aku perlahan mendorong bahu Mamie sehingga dia berbaring telentang.
Dan seiring dengan dorongan saya, saya naik ke tubuh Mami sehingga batang penis saya di dalam vagina Mami tidak akan terlepas.
Mamie sepertinya memahami keinginan saya dan sepertinya membantu saya dengan memeluk tubuh saya erat-erat dan merentangkan kakinya lebar-lebar.
Lalu aku perlahan-lahan mengguncang penisku masuk dan keluar dari penis ibuku.
Karena ibu masih diam dan masih menutup matanya, aku bertanya, berbisik di telinganya.
"Maaam". Apa, Bu, jangan Anda memiliki Ivaan..?
Aku melihat Mamie membuka matanya, lalu menciumku di bibir dan terus berbisik.
"Wan.., pergilah... Saayang, Mami, nikmatilah.,
Setelah Mami selesai menjawab pertanyaan saya, saya merasa Mami mulai bergerak perlahan dan memutar pantatnya.
Saya Tidak yakin saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak bisa melakukannya.
Aku ingin merasakan kenikmatan dari gerakan Mami, tapi mungkin karena aku merasa aku diam sekarang, Mami juga berhenti, membuka matanya dan menatapku seolah bertanya.
"Mengapa diam."Wan..?"
Agar Mami tidak bertanya lagi, aku berkata Di Telinga Mami, " Bu... Ivan terdiam karena ingin merasakan sedotan dan pijatan seperti Bu.”
Setelah beberapa saat saya merasa sperma saya akan keluar, tetapi saya berusaha menyimpannya selama mungkin.
Tiba-Tiba: "Bu.., Ibu.., Ivaan Suda ingin pergi..”
Mendengar bisikanku ini, aku merasakan pinggul Mami bergerak lebih cepat, dan lengannya memeluk tubuhku juga semakin keras.
"Waan.. Ibu juga dekat dengan Vahan.... Ayu Waan.. sama-sama..!”
Hanya ketika Mami menyelesaikan kata-katanya aku berteriak sedikit keras, " Mamii.. Ivaan keluar... aah..."Aku akan mendorong seluruh penisku ke dalam vaginaku.
Bersamaan dengan teriakanku, aku mendengar Mami berteriak cukup keras: "Iwaan.., Maamii keluaar.. jugaa.. Ayo, Van, cepatlah... archh...!”
Terengah-engah, aku membuka tubuhku yang lemas di atas tubuh Mami, dan Mami juga terengah-engah, berbaring seolah-olah tidak ada yang terjadi, dengan tangan terentang di sisi tubuhnya.
Setelah napasku Sedikit tenang, aku menarik batang penisku keluar dari lubang untuk hubungan intim Mami.
Saya menjatuhkan tubuh saya berbaring di samping Ibu saya, dan dia berbisik, " Terima kasih... maaf.. yeees.. Sayang..!”
Dan, berhenti sejenak, mencium pipiku, Mami berkata lagi: "Waan... Hanya kami berdua yang tahu bahwa ayahmu atau kakakmu tidak mengenalmu, Wang.”
Untuk menjaga hati Ibu tetap tenang, saya menjawab: "Bu, Ivan akan mengurusnya... terima kasih, Bu, " dan mencium pipi ibuku.
Aku terus bangun dan mandi dengan ibuku di kamar mandi ibuku.
Mami hanya tersenyum dan memeluk kepalaku, lalu mencium pipiku, berbisik, " Waan.. kau semakin nakal.. ya..? Niih.. Mammy.. cinta.. apa yang diminta Ivaan...!"ibu melanjutkan, memeluk tubuhku.
Butuh sedikit waktu sebelum saya merasa seperti batang penis saya tersedot dan dipijat, mulai dari kelemahan, semakin kuat dan kuat, jadi tanpa sadar saya berbisik sedikit lebih keras.
"Bu.", enaak.. enaak.. Bu... Oh enaak.. aah.. Isaac.. Bu,"
Saya Tidak yakin saya bisa melakukannya, tetapi saya tidak bisa melakukannya. Perlambat dulu, lalu percepat.
Karena itu bagus, saya langsung berkata, " Bu..., enaak Bu.. Ivaan ... Aku ingin lebih, bu. Ayu, Bu..!”
Mungkin karena ketika dia melihat bahwa aku mulai merasakan nafsu lagi, ibu segera mulai menggerakkan pinggulnya lagi, yang semakin cepat dan lebih cepat.